Ikatan Saudara

Ikatan persaudaraan hakikatnya punya hubungan yang maha tinggi dengan sesamanya, atas dasar itu lah sebuah peradaban dapat terbangun, hingga kini definisi saudara adalah mereka yang dilahirkan dalam satu rahim.

Walaupun demikian tak banyak dari kita merasakan persaudaraan kita dengan keluarga kita tak lebih dari sebuah ikatan darah daging, dan banyak kasus yang sampai meninggalkan dan memutuskan ikatan ini, betapa murah bagi mereka ikatan persaudaraan ini. Mungkin ada yang salah dalam persaudaraan ini, mereka tak memaknai persaudaraan ini layaknya cuaca, saling menggantikan dan tak pernah bertengkar, ketika manusia bersujud memohon kesuburan maka sang awan mendung mengguyur bumiNya yang dicoba, namun ketika manusia itu butuh cahaya matahari untuk menumbuhkan tanaman, si cerah akan datang menyinari mereka, andai manusia cukup belajar dari alamnya maka sungguh sudah cukup untuk berprilaku maha luhur.

Kendati demikian, jauh sebelum handphone dan alat komunikasi canggih lainnya mendominasi dan mengatur tata cara berhubungan, ada sejarah yang mendefinisikan persaudaraan sangat dalam, tertulis dalam kitab maha agung bagi umat islam "dan orang-orang yang telah menempati kota madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka, mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan di hati mereka terhadap apa pun yang dimiliki (orang-orang yang datang), mengutamakan mereka atas diri mereka sendiri, meski mereka juga memerlukan ...." (al-hasyr: 9).

Itulah persaudaraan, dengan cinta mereka berinteraksi, dengan cinta mereka berucap kepada suadaranya, dengan cinta dia bersikap. bahkan bukan karena dia menginginkan orang itu menjadi jodohnya untuk berdoa dengan penuh harap tapi karena cinta dan menganggap mereka bersaudara sudah cukup menggerakan bibir mereka untuk mendoakan sesamanya.

Alasan logis mengapa orang-orang seperti mereka layak dan patut dianggap sebagai saudara, mintalah pertolongan kepada mereka maka tak lama mereka akan menyaut panggilan itu, merasa sakit ketika saudaranya sakit, merasa kesulitan saat saudaranya kesulitan. Maka ingin sekali mengatakan bahwa, saudaraku adalah "dimana dia masih mendengarkan panggilan Rabnya, dan melaksanakannya, dialah saudaraku"

Komentar