Tenang Dalam Perselingkuhan



Aku melihat banyak orang marah ketika dia mendapati pasangannya melakukan perselingkuhan, bagiku itu kontrakditif akan seharusnya, mengapa?

karena seharusnya bahagia, Tuhanmu telah menunjukan bahwa dia tidak layak untuk mengarungi kehidupan bersamamu, karena hidup bersama bukan hanya tentang kebersamaan, tapi tentang kelayakan pula.

ketika realita sudah menunjukan dia selingkuh pilihanmu hanya dua:

meninggalkan dia dengan kesalahannya atau kamu meningkatkan kedewasaan berfikirnya

bukan, malah memusingkan tentang memaafkan atau tidak, karena sudah seharusnya dan selayaknya menjadi manusia memaafkan kesalahan manusia lainnya agar sadar akan kesalahan mereka.

tapi aku hanya ingin mengatakan bahwa orang yang paling bodoh bukan kamu yang merasa ditipu oleh pasanganmu, tapi selingkuhannya dan pasanganmu lah yang paling bodoh, kenapa?

karena, selingkuhannya bersedia sadar atau tidak sadar menjadi selingan untuk direngkuh dan pasanganmu bodoh karena dia tertipu oleh kepuasaan yang sementara, karena akan sampai kapan pun mencari kesempurnaan dalam pasangan tidak akan pernah terpuaskan.

"jika anak adam diberi 1 gunung emas, maka dia akan meminta gunung emas lainnya" begitulah watak manusia, kecuali dia bersyukur, aku yakin dia tidak akan pernah menyelingkuhimu

dan ketika dua pilihan dihadapkan kepadaku, meninggalkan dia dengan kesalahannya atau meningkatkan kedewasaan berfikirnya, aku akan memilih untuk meningkatkan kedewasaan berfikirnya, karena aku yakin dia akan mengerti akan sebuah kenikmatan setelah bersyukur yaitu keberkahan dan penambahan kenikmatan.

entah nikmat berumah tangga, keberkahan dalam mengurus anak, keberkahan dalam mencari rezeki atau hal lainnya yang tidak pernah diduga sebelumnya.

tapi yang harus aku beri tahu terutama untuk wanita yang katanya rata-rata menjadi korban perselingkuhan, setelah kau memaafkan dan memilih untuk tinggal bersama, "jangan pernah menjadikan kesalahan perselingkuhan menjadi alasan perbudakan pasangan".

karena kamu telah menumpulkan cara berfikirnya, kamu telah membuat dia lebih menderita, dan kamu juga sama bodohnya, yaitu tidak membuat realita menjadi lebih baik.

Komentar