Lelaki



petir saling bersambutan menemani suara hujan deras yang jatuh, bagi beberapa orang hujan punya makna tersendiri, sama sepertiku yang selalu teringat memori yang tertinggal di masa lalu saat hujan mulai bernyanyi dengan begitu merdu namun sendu.

mereka mengatakan lelaki tak perlu menangis, lelaki tak perlu bersedih, lelaki ideal adalah yang selalu terlihat seperti batu yang tak pernah menangis, bersedih, tapi aku bukan lelaki seperti itu, atau mungkin aku bukan lelaki ? sejujurnya aku benci dengan anggapan seperti itu, karena lelaki lebih merasakan apa yang mereka alami.

Lelaki rata-rata lebih ekspresif ketika mereka senang, mereka akan berteriak-teriak layaknya orang gila bersama teman-teman, entah suasana yang ada di sekitar mereka, bahkan mungkin jika memang diperbolehkan untuk berteriak di tengah-tengah kuburan pada malam hari mereka akan melakukannya, begitu juga saat mereka merasakan sedih.

hal yang paling berbeda adalah saat mereka bersedih, mereka hanya tidak bisa ekspresif seperti perasaan yang lain, mungkin karena anggapan tadi yang sudah menjadi standar bagi banyak laki-laki masa kini, padahal terkadang dalam selimut  mereka menangis layaknya bayi, atau terkadang harus menangis di bawah hujan sambil menghisap sebatang rokok yang basah karena hujan.

yang paling berbahaya jika mereka merasakan cinta yang teramat dalam pada sesuatu, karena mereka yang sangat ekspresif, apa pun akan mereka lakukan untuk terbalaskan cinta mereka, bahkan jika harus melawan orang tua yang telah membesarkan mereka, mereka akan melakukannya.

tapi, bisa jadi memang lelaki itu tak berperasaan , jika mereka tidak pernah menerima perasaan dari orang lain, tak pernah belajar untuk merasakan dan mengungkapkan perasaan mereka kepada orang lain, atau mungkin mereka sudah lelah untuk merasakan karena keadaan.



Komentar